MENCARI KEBENARAN BUKAN MEMBENARKAN PENCARIAN
(Berani mengakui kesalahan itu baik, ada Qaul Qadim ada Qaul Jadid, Jadi Gentle, Bukan Ngeles)
Terlalu buru-buru menjustifikasi (menilai) seseorang atau kelompok dan men generalisir (menyamakan) seseorang atau kelompok dengan yang lain ialah subyektifitas yang parah, saya katakan subyektifitas parah karena tidak ada manusia yang obyektif 100% karena dia dipengaruhi komunitasnya.
cukuplah kita mengamati yang mendalam dahulu sebelum kita mengutarakan pendapat kita kepada orang lain agar tidak memperparah keadaan.
aliran dalam islam memang banyak namun bukan tidak mungkin kita bersatu, memang tidak ada ormas yang sempurna karena yang sempurna adalah islamnya, bukan ormasnya. maka dari itu kita sebagai orang yang bukan ulama' maka jangan sampai menjelek jelekkan ormas lain.
setiap ormas harus mau mengakui kekuranganya, jangan cuma mengunggulkan apa yg bisa dibenarkan olehnya. saat ini sangat parah sekali, apa anda yakin dengan menyamakan NU berkoalisi dengan SYI'AH atau Liberal itu benar? atau menyamakan wahabi dengan wahbiyah itu benar? atau saling mengklaim bahwa antara NU dan Salafi rebutan istilah Ahlussunnah wal Jama'ah itu miliknya? kalo memang benar benar berani mari berdialog secara sehat dan bukan debat kusir, kami menerima dari aliran apapun asalkan islam, karena saya yakin yang non islam bukan saudara kita nanti. jangan hanya lewat dunia maya kalau benar2 penting, dan ikhlas mencari kebenaran bukan membenarkan pencarian.
Para Imam Madzhab kita berhubungan baik dan bahkan guru dan murid, namun berbeda pendapat bahkan mempunyai pengikut yang dahsyat, namun mereka tidak pernah menyalahkan imam lain atau membenarkan pendapatnya, beliau-beliau hanya megutarakan alasan amaliyah mereka bukan menjelek-jelekkan lainya bahkan mengkafirkanya.....









