DAPATKAN! Buku Pitutur Luhur (Rp.5.000) dan CD MP3 Pitutur Luhur oleh Ustadz Parsono Agus Waluyo ( Karangpandan, Solo - Indonesia

Tuesday, 6 November 2012

Karanganyar Aktifkan 14 Unit Peringatan Bencana

KARANGANYAR, suaramerdeka.com - Memasuki musim penghujan, sebanyak 14 unit alat peringatan dini (early warning system) yang sudah dipasang di beberapa lokasi rawan longsor di Tawangmangu, Karangpandan, Kerjo dan lainnya mulai diaktifkan dan dipantau secara intensif.
‘’Alat itu sudah kami pasang sejak pertengahan tahun lalu, dan sekarang sudah mulai diaktifkan serta terus kami pantau. Jika ada gerakan tanah yang rawan longsor, alat itu akan berbunyi dan memberikan sinyal ke warga,’’ kata Kepala Harian Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru Kristianto.
Kepada wartawan, dia mengatakan alat peringatan dini itu termasuk yang disumbang oleh Kedutaan Besar Amerika, yakni EWS yang terhubung langsung ke satelit. ALat itu bisa melaporkan secara otomatis dan cepat melalui internet.
Dia mengatakan, Karanganyar termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan bencana nomor 16, se Indonesia. Di Jateng, termasuk empat daerah yang harus diwaspadai, selain Bajarnegara, Cilacap dan Wonosobo.
‘’Karena itu dari awal kami sudah melakukan persiapan. Untuk rawan longsor, ada tiga kecamatan yang masih kategori sangat rawan, yaitu Tawangmangu di dusun Guyon, desa Tengklik yang saat ini terus menerus terjadi gerakan tanah secara perlahan. Sudah ada 73 keluarga yang direlokai.’’ jelasnya.
Selain itu wilayah di Koripan, Kecamatan Matesih serta Plosorejo yang masuk di wilayah Kecamatan Kerjo. Masih ada lagi Karangpandan, Ngargoyoso, Jenawi dan Jatiyoso yang semuanya masuk kategori rawan.
‘’Peta kerawanan semua daerah kami sudah ada. Termasuk tiga kecamatan rawan banjir yaitu di Sroyo dan Ngringo Kecamatan Jaten, Desa Waru dan Pulosari di Kebakkramat serta Jeruksawit yang masuk Gondangrejo, yang rawan banjir karena aliran Bengawan Solo.’’ ujarnya.
BPBD selalu melakukan koordinasi dengan instansi terkait, misalnya Balai Besar Bengawan Solo, Waduk Gajahmungkur, serta juga dengan BPBD daerah lain yang memiliki tingkat kerawanan serupa. Misalnya Sukoharjo dan Wonogiri yang juga dialiri Bengawan Solo.
Secara menyeluruh, pihaknya sudah menyiapkan segala kemungkinan. Personel sebanyak 1.300 yang terdiri dari relawan bencana dari berbagai organisasi yang siap terjun jika sewaktu-waktu ada bencana. Juga logistic yang juga sudah disediakan lebih dari cukup.
‘’Pengalaman banjir akhir Pebruari lalu, ada 5.060 warga yang mengungsi selama tiga hari, karena banjir bandang. Kami sudah siap sedia tenda dan perlengkapan lain untuk mengevakuasi. Termasuk pengungsi longsor yang jumlahnya biasanya tidak banyak,’’ kata dia.
Selama ini pengungsi jarang yang lebih dari 2 minggu. Meski begitu, dari sisi logistic, Karanganyar sudah memiliki kesiapanh menampung pengungsi sampai sebulan. Koordinasi dengan PMI dan Dinsos maupun BNPB di pusat sangat membantu.

0 comments:

Post a Comment