JOKOWI DI MATA NU
Di tengah pasangan Foke-Nara terus mendapatkan dukungan dari partai islam, duet Jokowi-Ahok
mendapatkan angin segar. Terkait dengan isu Sara (suku, agama, ras dan
antar golongan) yang dihembuskan kepada pasangan pemenang pilkada DKI
Jakarta putara pertama itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(NU) Said Aqil Siroj menegaskan, sama sekali tidak ada masalah latar
belakang keagamaan seorang pemimpin. Saya mengetahui ini setelah membaca
berita di JPNN.com (12/08/2012).
Said Aqil mengatakan "Keadilan bersama nonmuslim itu lebih baik daripada
ketidakadilan bersama muslim," tandas Said di Kantor PB NU, Jalan
Kramat Raya, Jakarta, kemarin (11/8). Dia menegaskan bahwa itu bukan
sekadar keyakinannya, namun juga salah satu kaidah fikih.
Ibnu Taimiyah dalam kitab Siyasah Syar'iyah menegaskan, kalau orang yang
adil meski nonmuslim jadi pemimpin, orang Islam pasti akan pula
mendapat keadilan. Sebaliknya, jika ada pemimpin beragama Islam yang
zalim, orang Islam sekalipun akan dizalimi.
"Tidak banyak kiai atau tokoh yang berani ngomong ini. Tapi, kalau saya
berani," tegas Said. Berdasar kaidah tersebut, lanjut Said, pasangan
Jokowi-Ahok tidak bermasalah di mata NU. "Silakan saja menang, bagi NU
tidak ada masalah," tandasnya.
Wah saya sangat apresiasi pernyataan dari Said Aqil Siroj ini, karena
jarang sekali seorang kiai berkata seperti itu. Hidup di dalam sistem
demokrasi memang harus menghormati adanya perbedaan karena dengan begitu
pemerintahan bisa dijalankan dengan baik. Lagipula Indonesia bukanlah
negara muslim jadi kita harus menghormati penduduk lain yang non muslim
juga. Untuk bapak Said, saya acungkan dua jempol buat bapak.
Sunday, 23 September 2012
JOKOWI DI MATA NU
03:35
1 comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)









SAYA DAN TEMAN TEMAN DULU NGAJI DI MTA SEKARANG KAMI MANTAB DI NU......
ReplyDeleteAda faham apa sih di MTA (yang saya selisihi)?
Semula tidak banyak yang saya selisihi, tapi ternyata berkembang menjadi banyak, dan tersimpul dalam tiga masalah besar
, yaitu masalah jama'ah, aqidah, dan manhaj.
Dalam masalah jama'ah, MTA memiliki Imam sendiri yang dibai'at, dita'ati dan seterusnya, sebagaimana LDII, Jama'atul Muslimin (Hizbullah), MMI, Ikhwani dan lain-lain.
Kalau mereka ini jama'ah sebagaimana hadits Rasulullah, lantas mana firqah-firqah yang banyak yang disebutkan Rasulullah. Sudah sangat jelas mereka membangun wala dan bara di atas kelompoknya. (bahkan di sebagian tempat ada boikot terhadap orang yang keluar dari MTA)
Dalam masalah aqidah, MTA mengingkari syafa'at di akhirat, mengimani kalau orang islam masuk neraka ya selamanya sebagaimana pemahaman khawarij/mu'tazilah (tidak ada jahanamiyyun),
mengingkari kesurupan jin, mengimani bahwa malam lailatul qadr sudah tidak ada lagi, mengimani bahwa Allah tidak menetapkan taqdir (tapi sebagai sebab akibat murni, ini pemahaman qadariyah mu'tazilah), tidak mengimani beberapa peristiwa hari akhir antara lain turunnya Isa, munculnya Dajjal, dan Imam Mahdi, , dan lain-lain
Dalam masalah manhaj, metodologi MTA dalam memahami agama adalah mendahulukan akal, kadang mengesampingkan hadits shahih (bila dianggap menyelisihi Al-Quran), apalagi atsar, atau perkataan para 'ulama kibar.
Dari metodologi ini maka anjingpun jadi halal, sutera dan emas untuk laki-laki juga mubah, atau paling banter jadi makruh hukumnya.
Disamping itu, dalam masalah fikh juga terjerumus dalam bid,ah, padahal masalah memerangi bid'ah ini menjadi jargon MTA. Sangat ironis memang! Contohnya, menerapkan zakat tanpa memakai haul dan nishab,
orang safar boleh bertayamum (bahkan menjadi kebiasaan sebagian besar warga MTA) walaupun di depan mata ada air yang melimpah
Mudah-mudahan blog yang saya garap ini ada maslahahnya, dan mampu menjawab berbagai permasalahan sebagaimana saya sebutkan di atas. Inilah perjalananan saya menuju manhaj SALAFIYAH (NU).
Kepada saudara-saudaraku yang menyempatkan mampir di FB ini, saya berharap kritik dan sarannya. Akhirnya hanya kepada Allah-lah saya berhajat dan mohon ampun, semoga blog DAN FB yang saya kelola ini tercatat sebagai amal shalih. Wallahu a'lam.http://mp3pituturluhur.blogspot.com/