DAPATKAN! Buku Pitutur Luhur (Rp.5.000) dan CD MP3 Pitutur Luhur oleh Ustadz Parsono Agus Waluyo ( Karangpandan, Solo - Indonesia

Wednesday, 29 August 2012

SEJUTA WAHABI BERTAUBAT ( kutipan teman fb )

 Sejak masih kecil, saya sering menjadi korban wahabisasi (baca : tauhidisasi). Itu terjadi di era tahun 80-an. Masih lekat dalam ingatan saya, beberapa teman mengaji di surau rajin mengikuti keb

aktian mingguan (baca : dauroh) atau perjamuan kudus di sebuah tempat

Tiap kali mereka pulang, selalu membawa selebaran yang berisi kecaman terhadap amalan-amalan sunnah seperti ta
wassul, tabarruk dan tentunya tak ketinggalan pula maulid dan tahlil

Waktu itu, saya kurang paham dengan isi dari selebaran tersebut, namun secara garis besar saya dapat mengambil kesimpulan bahwa intinya semua amalan tersebut di atas adalah keliru besar karena dinilai tidak nyunnah

Dulu, seingat saya, wahabi tidak seperti sekarang ini. Mereka sangat anti terhadap selain al qur’an dan hadits shohih. Pokoknya harus qolalloh atau qola rasululloh. Hadits yang tidak shohih, qaul sahabat, tabi’in, imam madzhab semua ditebas habis

Dalam hal super-antipatinya terhadap dalil Al Qur’an dan hadits shohih, ada kemiripan antara wahabi dengan LDII. Mungkin karena sama-sama dari Saudi.

Di samping itu kemiripan mereka juga terdapat pada masalah kepemimpinan amir (LDII) atau yang dikenal sebagai Sang Madigol. Hanya saja Sang Madigol yang ini tak perlu proses bai’at

Bila dalam LDII Sang Madigol adalah Nur Hasan Ubaidah Lubis (Madigol Domestic) maka dalam wahabi Sang Madigol adalah Muhammad bin Abdul Wahab (Sang Madigol Impor).

Kemiripan ini berdasarkan hal anggapan ma’shum pada mereka. Kemiripan seperti ini juga dapat kita jumpai pada syi’ah (lazim disebut imamah)

Namun dalam perjalanannya, wahabi sungguh berbeda dengan LDII. Melalui proses berguru secara tak langsung pada ulama ahlussunnah (melalui berbagai diskusi) akhirnya lambat laun mereka mulai bisa menerima qoul shahabat, tabiin serta para imam mujtahid. Ini langkah taubat yang pertama bagi mereka

Proses taubat ini juga tampak pada masalah qur’an dan hadits. Bila dulu mereka suka berteriak kembali pada Qur’an dan Hadits secara murni, gak usah pake tafsir-tafsiran, kini Alhamdulillah mereka sudah mau mengkaji tafsir dan menukil perkataan para mufassir. Slogan mereka pun sekarang berbeda, Al Qur’an dan Hadits sesuai pemahaman salaf sholih

Kalau boleh saya simpulkan, para wahabi ini secara tak langsung adalah murid-murid dari para aswaja. kalaupun mereka tak mengakuinya itu sangat wajar. Para aswaja cukup berbesar hati menerima semua ini

Dulu, mereka suka bilang, Islam itu tidak bermadzhab karena madzhab adalah bentuk pengkotak-kotakan Islam. Kini Alhamdulillah mereka sudah mengaku bermadzhab (simak ucapan Ustadz Firanda Andirja dalam launching buku Sejarah Berdarah Sekte Syi’ah yang sudah diunggah ke youtube)

Sekali lagi Alhamdulillah, wahabi mulai menapak kebenaran. Namun kebenaran yang coba mereka tempuh, bukan tanpa resiko. Perbedaan faham antara mereka mulai tampak.

Ada yang menamakan sekte yamani, turotsi, hingga sekte perjuangan

Di antara sekte-sekte yang ada, yang akan mendapat kebenaran tentunya yang terlebih dahulu melepaskan diri dari bayang-bayang Sang Madigol Nejd , insyaallah. Kita doakan semoga Allah memberikan taufiq kepada seluruh muslimin

Tugas yang tidak ringan bagi para pembela ahlussunnah wal jamaah, karena berhadapan dengan ‘murid-murid’ yang suka mengecam mereka. Namun para ulama’ kita telah terbiasa menghadapi badai fitnah.

Mereka tak pernah menaruh dendam kesumat. Tiap hari mereka senantiasa mendoakan kebaikan bagi seluruh muslimin tanpa memilih yang wahabi atau aswaja. wahabi atau keluarga para wahabiyyin yang meninggal dalam keadaan beriman pun turut didoakan tanpa mengingat-ingat kesalahan merekahttp://mp3pituturluhur.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment